Tariff Akan Memukul Perekonomian China

Tariff Akan Memukul Perekonomian China

Diperbarui • 2019-11-11

Pemerintah China akan mendapatkan pukulan ekonomi yang besar saat administrasi Trump dan presiden Xi mulai menetapkan kenaikan tariff pada tanggal 24 september 2018. Tetapi para pelaku pasar sepertinya masih berharap bahwa delegasi Amerika dan China akan mencapai kesepakatan yang rencana nya digelar hari ini. Keyakinan akan berdamainya Amerika – China dalam perang dagang serta pasar sudah mulai bosan dengan keadaan seperti ini lah  yang membuat index saham Dow Jones naik terus selama 5 bulan terakhir. Selain itu pasar sepertinya memang tidak mau memikirkan terlalu jauh akan akibat dari perang dagang yang akan memperlambat perekonomian global, karena sepertinya pasar masih akan melihat siapa yang akan terkena dampak yang paling besar diantara kedua negara tersebut.

China akan menerima dampak yang lebih besar dibandingkan Amerika dalam waktu dekat, karena ekspor China 4x lebih besar dari import nya, sehingga wajar jika analis Bank of America Merrill Lynch mengatakan bahwa “ China akan mendapat pukulan 4x lebih kuat …terhadap ekonominya”. Selain itu pengusaha ekspor yang mempunyai pabrik di China mulai melihat Asia tenggara sebagai alternative pemindahan pabrik mereka yang mempunyai tujuan eksport ke Amerika. Menurut data yang ada, pengusaha akan mulai memindahkan produksinya ke Asia Tenggara sebagai negara tujuan, mencapai 18,5%, Asia timur/ Eropa 4,2%, Amerika latin 3,9 sedangkan untuk India dan Amerika masing masing hanya sekitar 6%. Keadaan ini tentunya akan membuat perekonomian China melambat dan akan bertambah lambat jika kenaikan tariff di tanggal 24 september 2018 ditetapkan oleh Cina sebesar $60milliar terhadap product Amerika yang masuk ke China , dan senilai $200 milliar terhadap product China yang masuk ke Amerika.

Kenaikan pasar ekuitas Amerika memang tidak akan terlepas dari fenomena diatas, dan adanya aliran modal dari negara berkembang ke negara maju, tetapi ini dapat saja terhambat jika The Fed dalam meetingnya pada tanggal 26-27 september 2018, kembali akan menaikan suku bunga secara agresif. Para ekonom masih banyak yang berpendapat bahwa kenaikan suku bunga di bulan September 2018 ini, masih akan terjadi, tetapi hanya sebagian yang masih yakin bahwa akhir tahun The Fed akan kembali menaikan suku bunganya. Jika The Fed menurunkan agresivitas nya dalam menaikan suku bunga tentunya akan sangat wajar, apabila kesepakatan delegasi Amerika – China menemui jalan buntu, karena ini akan menyebabkan perang dagang akan menjadi semakin membebani pertumbuhan ekonomi Amerika. Tetapi jika perundingan ini mencapai kesepakatan maka pasar saham akan meneruskan rally nya sampai akhir tahun.

 

AUSTRALIA

Delegasi perundingan yang dipimpin oleh petinggi ekonomi dan keuangan Amerika dan China sangat dinanti oleh para pelaku pasar. Australia sebagai patner dagang China tetapi sekaligus merupakan negara sekutu sebagai pertahanan kunci Washington, selalu didalam dilemma disaat perang dagang Amerika – China tidak mereda. Dengan turunnya ekspor China ke Amerika, tentunya akan membuat Aussie dollar dalam persimpangan jalan, sehingga hasil dari perundingan akan sangat mempengaruhi pergerakan AUDUSD.

Channel down trend AUDUSD belum berubah, sehingga tekanan turun AUDUSD dapat mencapai level 0.7090 an dapat terjadi disaat kesepakatan antara delegasi Amerika – China gagal. Sedangkan jika kesepakatan terjadi maka level 0,7290 akan dilewati dengan target 0,7330 – 0,7360 an.

audusd 20 sept.png

Menyerupai

XTIUSD Pertahankan Momentum Kenaikan Untuk Hari Ke Tujuh
XTIUSD Pertahankan Momentum Kenaikan Untuk Hari Ke Tujuh

Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi

Ketegangan Geopolitik Meningkat, Minyak di Kisaran Tinggi
Ketegangan Geopolitik Meningkat, Minyak di Kisaran Tinggi

Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera