Oil Market

Oil Market

Diperbarui • 2019-11-11

Bicara masalah oil market/ pasar minyak dunia, maka kita akan dihadapkan oleh 3 jenis minyak dunia, yaitu West Texas Intermediate (WTI), Brent Crude dan Dubai Crude. Jika dilihat dari namanya maka kita sudah mengetahui asal minyak mentah tersebut, dan menjadi patokan harga, dimana WTI menjadi patokan harga minyak dari ladang minyak Amerika, Brent Crude menjadi patokan harga minyak dari Eropa dan Asia, sedangkan Dubai Crude merupakan patokan harga minyak dari Timur tengah. WTI dan Brent Crude yang banyak ter ekspose pasar minyak dunia, dan harga keduanya selisih dengan kisaran $10 / barrel.

Mengapa harga minyak dunia menjadi penting karena menjadi salah satu factor penyumbang laju tingkat inflasi bagi negara. Dengan tingginya harga minyak dunia maka inflasi dapat naik, selain itu tingginya harga minyak dapat mempercepat terjadinya krisis ekonomi, jika pondasi ekonomi negara tidak terlalu kuat. Dalam penentuan harga minyak dunia maka ada 3 faktor yang sangat terkait, yaitu Supply, Demand and Geopolitic, saat ini ketiganya saling berpengaruh dan dapat mengerek naik harga minyak dunia.

8 mei 2018, Presiden Trump menanda tangani momerandum yang berisikan Amerika Serikat keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran atau yang dikenal dengan JCPOA. Dan tanggal 4 November 2018 Amerika akan mengenakan sanksi kepada Iran, sehingga diprediksi pasokan minyak dunia akan terganggu. Saat ini produksi minyak iran sudah turun 0,5 juta Barrel / hari dan disinyalir akan kembali turun 2,5 juta barrel/ hari disaat sanksi ekonomi dijatuhkan. dan harga minyak dunia akan naik tinggi sampai akhir tahun ini. Saat ini harga minyak WTI sudah berada di $73/ Barrel (WTI) dan $82/ barrel untuk harga minyak Brent Crude.

Presiden Trump menyerukan agar negara OPEC dan Non OPEC menambah produksi mereka, agar harga minyak dunia tidak naik, karena Iran tidak dapat produksi. Arab Saudi yang semula menyanggupi akan menambah produksi minyak guna menutupi kekurangan pasokan dari Iran, tetapi minggu ini mulai mempertanyakan demand atau permintaan yang ada. Perang dagang Amerika – China dapat menurunkan permintaan minyak dunia, sehingga penambahan produksi tidaklah menjadi kebutuhan yang mendesak, bagi para negara penghasil minyak. Kelebihan pasokan minyak dunia akan menimbulkan kerugian bagi negara penghasil minyak seperti pada tahun 2016, dimana harga minyak dunia mencapai titik terendah yaitu $26/ Barrel, dan baru ditahun 2018 mereka bersepakat untuk memotong produksi, sehingga harga dapat kembali naik dan akan kembali naik jika sanksi terhadap Iran dilakukan 5 minggu lagi serta perang dagang tidak dapat mereda. Target minyak dunia sampai akhir tahun akan mencapai $80 - $100 / barrel, dan ini akan memicu perlambatan ekonomi global selain perang dagang.

 

AUSTRALIA

Sektor pabrikan China mulai merasakan dampak dari perang dagang. PMI September turun menjadi 50,8 dari 51,2 dibulan sebelumnya, dan ini menunjukan bahwa pemerintah China harus menyiapkan program serta kebijakan fiscal / moneter, agar pertumbuhan ekonomi nya tidak terlalu cepat memburuk. China libur dalam 1 minggu kedepan dan RBA akan merilis kebijakan moneternya minggu ini pada hari selasa. Dengan harga minyak dunia yang tinggi akan mempercepat penurunan permintaan eksternal dan domestic China, sehingga akan berpengaruh pada pair mata uang AUDUSD. Target penurunan AUDUSD ke level 0,7150 an masih akan terjadi , dengan koreksi pada level 0,7230 an – 0,7280 an

audusd 1 okt 2018.png

 

EMAS

Ketidakpastian dan perang dagang, memang membuat para pelaku pasar akan mencari instrument yang dapat melindungi investasinya. Safe haven merupakan pilihan dan minggu lalu obligasi masih menjadi primadona sebagai safe haven dan akhirnya harus ditinggalkan setelah The Fed menetapkan kebijakan moneter berupa kenaikan suku bunga dari 2% menjadi 2,5% dan tersirat akan tetap menaikan 1 kali lagi di akhir tahun 2018 ini. Dengan naiknya harga minyak maka ini akan menyeret harga emas menjadi terkoreksi keatas, walaupun resiko penurunan masih tetap ada., karena penguatan US Dollar dan terancamnya inflasi global, Koreksi kenaikan harga emas dapat mencapai ke $1199 – $1206/ troyounce dengan target penurunan $1154,troyounce. Secara teknikal memang harus ada koreksi setelah metal kuning ini mengalami 6 bulan penurunan tanpa koreksi sedikitpun, dan penurunan yang dalam dapat menghasilkan koreksi yang cukup signifikan, di bulan ini.

gold 1 okt.png

Menyerupai

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera