Arab Saudi Dalam Tekanan Amerika

Arab Saudi Dalam Tekanan Amerika

Diperbarui • 2019-11-11

Arab Saudi yang merupakan negara besar dan penghasil 10,5 juta barel/ hari minyak mentah dunia, harus berhadapan dengan administrasi Trump. Tuduhan serius Amerika terhadap Arab Saudi tentang terbunuhnya wartawan Washington Post berwarga negara Saudi pada tanggal 2 oktober 2018, telah membuat Putera Mahkota Mohammed bin Salman marah dan mengancam akan membalas semua tindakan yang mengancam Arab Saudi. Gelombang kemarahan datang dari negara diseluruh dunia terhadap hilangnya Jamal Kashoggi, akhirnya membuat Raja Salman harus menjawab telephone dari Presiden Trump agar membentuk tim penyelidikan Saudi – Turki dan mengirimkan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo “ Segera” untuk menghadap Raja Salman. Jika masalah ini tidak terselesaikan, maka Konfrensi Investasi yang akan diselenggarakan di Riyadh, terancam akan di boikot oleh banyak negara peserta termasuk dari lembaga keuangan Amerika seperti JP Morgan.

Dengan melihat fenomena diatas maka satu lagi factor geopolitik membuat pasar uang kembali terguncang, dimana setelah intervensi Trump terhadap harga minyak dunia yang terlalu tinggi kepada negara OPEC, harus kembali terkerek naik dengan kasus Jamal Kashoggi ini. Ancaman Amerika dan kerasnya Saudi, hanya akan membuat harga minyak dunia kembali naik dan tentunya akan kembali membebani pertumbuhan ekonomi global yang memang sudah terlihat rapuh, karena perang dagang dan proteksionis Amerika.

 

CANADA

Masalah Saudi dan Amerika diatas dapat membuat minyak dunia naik, sehingga penurunan USDCAD dapat mencapai level 1.2940 an bahkan 1.2900. Tetapi tentunya USDCAD mempunyai peluang untuk terkoreksi naik, sampai level 1.3140 an, jika ada kejelasan masalah hilangnya Jamal Kashoggi saat di konsulat Saudi.

 usdcad 16 okt.png

 

EROPA

Eropa merupakan negara maju dengan tujuan investasi saat ini setelah Amerika Serikat. Dibawah pimpinan ECB Mario Draghiakan mela, laju tingkat inflasi di uni eropa sudah mulai berada diatas 2%. Tetapi kebijakan moneter ECB tentunya sama seperti The Fed yang harus berulang kali di hantam oleh factor geopolitik, sehingga jalannya pertumbuhan ekonominya terlihat lambat. Minggu depan ECB akan melakukan rapat dengan agenda pengurangan pembelian asset bersih dari 30 milliar euro ke 15 milliar euro. Keadaan ini akan membuat EURUSD dapat naik ke level 1.1620 an dengan resiko penurunan ke 1.1550 an, karena adanya pembahasan masalah deficit anggaran Italia.

eurusd 16 okt.png

Menyerupai

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera